SELAMAT-DATANG

Assalamu'alaikum warohmatullohi Wabarakatuh
SELAMAT DATANG KE TEMPAT KAMI DI MERDUT (MERPATI DUTA )
hatur nuhun .....

dukung persib

CLOSE FRIEND

29 Juni 2007

ALASAN KENAPA HILMAN DIKHITAN


DIKHITAN, JAM 02.00WIB , AHAD 24 JUNI 2007

DI dr H. MUKAJI SENO


Hikmah Disyari'atkan Khitan


Dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridhainya- Rasulullah bersabda:
(( الفطرة خمس -أو خمسة من الفطرة: الختان، والاستحداد، وتنف الإبط، وتقليم الأظفار، وقص الشارب )) الخباري في
Artinya: Fithrah manusia itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur kumis (HR. Bukhari, 5889).
Makna fitrah pada asalnya adalah tabiat yang semula sudah ada, dan yang dimaksu dengan hadits tersebut di atas adalah, "Jika 5 hal di atas dilakukan maka pelakunya disifati dengan fithrah sebagaimana Allah tetapkan demikian untuk para hambanya, dan juga Allah memotivasi hamba-Nya untuk melakukan, mencintai hal yang demikian, sehingga hamba tersebut memiliki sifat yang paling sempurna lagi mulia. Dalam sejumlah sifat yang lain disebutkan, "Lima hal yang teramsuk sunnah/kebiasaan".

Dan khitan maknanya adalah memotong, yaitu memotong kulub (kulit yang berlebih yang ada pada dzakar bagian depan. Adapun istihdad, adalah menggunakan alat potong untuk menghilangkan rambut yang ada di atas dan sekitar kemaluan laki-laki. Demikian juga rambut yang ada di sekitar kemaluan perempuan.


Sebuah majalah medis terkenal di Inggris, BMG, pernah menurunkan makalah tentang kanker kelamin dan penyebab-penyebabnya pada tahun 1986. Diantara keterangannya adalah, "Sesungguhnya kanker kelamin sangat kecil sekali terjadi di kalangan yahudi dan negeri-negeri muslim, sebab mereka ini melakukan khitan semenjak usia anak-anak. Dan data statistik medis menunjukkan bahwa kanker kemaluan yang terjadi pada kalangan yahudi tidak terjadi kecuali hanya terhadap 9 penderita saja dalam setahun."


Proses terjadinya kanker kelamin adalah ketika kemaluan tidak dikhitan, maka kulub yang ada di bagian depan kemaluan tersebut selalu menyisakan air kencing yang keluar. Air kencing tersebut membawa endapan-endapan yang dalam waktu yang lama akan menutupi bagian saluran air kencing sehingga menyebabkan dis-fungsi. Maka dengan dikhitannya kulub ini, kemungkinan mengendapnya sisa-sisa air kencing tidak ada lagi karena selalu dibersihkan setiap kali kencing. Sisa-sisa endapan air kencing inilah yang berdasarkan penelitian merupakan sebab utama terjadinya kanker kelamin.


Majalah "Al-Ma'had Al-Wathaniy lii Al-Sarthan" menurunkan berita tentang hasil penelitian yang menegaskan bahwa kanker kelamin bisa berpindah ketika berhubungan seks. Dan dengan hubungan seks dengan banyak pasangan bebas juga akan menyebabkan terjadinya kanker ini. Dalam dalam laporan buletin sebuah akademi untuk penyakit-penyakit anak-anak disebutkan bahwa sesungguhnya khitan adalah cara yang efektif untuk mencegah terjadinya kanker kelamin.


Sebuah majalah Amerika untuk penyakit anak-anak juga menegaskan bahwa aktivitas-aktivitas agama yang dianut kalangan muslimin (Islam) dan yahudi yang menegaskan mensyari'atkan khitan memiliki dampak yang sangat mendasar dalam memotivasi mereka untuk melaksanakan fithrah ini (khitan)". Dan dalam shahihain (Bukhari dan Muslim) diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu' bahwa Nabi Ibrahim --Alaihis Salam-- melakukan khitan ketika ia memasuki usia 80 tahun.


Sumber: Al-Arbaun Al-Ilmiyah" Abdul hamid Mahmud Thahmaz, Daar Al-QalamPenerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq

28 Juni 2007

KaTeSiaPe ...????


KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Komponen KTSP
A. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan
Tingkat Satuan Pendidikan
B. Struktur dan Muatan KTSP
D. Kalender Pendidikan
E. Silabus
F. RPP

Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

• Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
• Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Acuan Operasional Penyusunan KTSP
• Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
• Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
• Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
• Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
• Tuntutan dunia kerja
• Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
• Agama
• Dinamika perkembangan global
• Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
• Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
• Kesetaraan Jender
• Karakteristik satuan pendidikan

B. Struktur dan Muatan KTSP

1. Mata pelajaran
2. Muatan lokal
3. Kegiatan Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusan
6. Pendidikan Kecakapan Hidup
7. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Kalender Pendidikan

Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.



Pelaksanaan Penyusunan KTSP

• Analisis Konteks
– Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan yang ada di sekolah: peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program yang ada di sekolah
– Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
– Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Mekanisme Penyusunan KTSP
• Tim Penyusun
– Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan menengah.

– Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dengan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, dan disupervisi oleh dinas kabupaten/kota dan provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.


– Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru, konselor, kepala madrasah, komite madrasah, dan nara sumber dengan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota, dan disupervisi oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.

– Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan khusus (SDLB,SMPLB, dan SMALB) terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber dengan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, dan disupervisi oleh dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.

Kegiatan Penyusunan
• Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.
• Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun

Pemberlakuan
• Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
• Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA, dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah serta diketahui oleh komite madrasah dan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
• Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan

Pengembangan KTSP

Kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah, berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.

Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP .
(Lihat UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 38 Ayat 2

Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya

Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.

Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

Tuntutan dunia kerja

Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah

Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.

Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
• Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
• Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
• Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya

Kesetaraan Gender
Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.

Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

Mata Pelajaran (Tertera pada struktur kurikulum yang tercantum dalam standar isi)
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
Beban Belajar (SKS)

Bagaimana Menyusun Visi
• TAHAP 1 : HASIL BELAJAR SISWA

(apa yg hrs dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah).

• TAHAP 2 : SUASANA PEMBELAJARAN
(suasana pembelajaran seperti apa yg dikehendaki untuk mencapai hasil belajar itu)

• TAHAP 3 : SUASANA SEKOLAH
• (suasana sekolah – sebagai lembaga/organisasi pembelajaran – seperti apa yg diinginkan untuk mewujudkan hasil belajar bagi siswa)
• Setiap tahapan dirumuskan dalam kalimat
• Kemudian dipindai setiap rumusan/kalimat untuk mendapatkan kata kunci
• Rumuskan visi dari kata kunci tersebut secara singkat padat bermakna (tidak lebih dari 25 kata
• Berdasarkan Visi ini, bisa ditentukan missinya (Sejumlah langkah strategis menuju visi yang telah dirumuskan)

KOMPONEN KTSP

1. Visi dan Misi Satuan Pendidikan
Mencerminkan profil dan cita-cita sekolah/madrasah
2. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Penjabaran Visi dan Misi berupa langkah-langkah yang rinci guna mewujudkan visi dan misi tersebut
3. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
a. Struktur Kurikulum
Kelompok mata pelajaran
b. Muatan Kurikulum
muatam lokal dan pengembangan diri
4. Kalender Pendidikan
5. Silabus
6. RPP

KEEP FIGHT !!!!!


Menghadapi Kegagalan

Kegagalan menjadi sesuatu yang benar-benar penting dan kita perlukan jika kita dapat memahami hal-hal berikut ;

Kita belum gagal, kecuali bila kita memutuskan untuk berhenti berusaha.
Kita belum gagal jika masih ada hari esok yang memungkinkan kita untuk mencoba lagi.
Kita belum gagal jika kita menerima kebelumberhasilan sebagai umpan balik (feedback) untuk memfokuskan usaha selanjutnya.
Kita belum gagal jika kebelumberhasilan kita tanggapi dengan selera humor yang tinggi.
Kita belum gagal, jika kebelumberhasilan kita anggap bagian dari pengalaman hidup untuk lebih bijak, beriman dan bertakwa.
Kita belum gagal bila kebelumberhasilan kita terima sebagai jalan yang memang harus dilalui untuk sampai pada suatu berhasil.
Kita belum gagal, jika kita sadar bahwa tak ada yang abadi di dunia ini, kegagalan pun tidak.
Yang terpenting dari suatu pengalaman--entah itu disebut kegagalan ataupun keberhasilan, dan baik yang dialami sendiri atau pun dipetik dari orang lain--adalah apa yang bisa kita pelajari dari hal itu. Dan sepanjang kita belajar sesuatu, maka pengalaman itu menjadi penting. Pengalaman yang tidak membuat kita belajar, itulah satu-satunya hal yang dianggap kegagalan yang sesungguhnya.

Maka dari itu tidak ada kata “gagal” bagi orang yang mau terus-menerus mengambil pelajaran dari setiap peristiwa. kita menyimpulkan bahwa sebenarnya tidak ada kegagalan dalam hidup ini selama kita mu mengambil pelajaran dari setiap peristiwa. Ada ungkapan hanya da dua pilihan dalam hidup ini bagi orang yang mau belajar yaitu ; WINNER OR LEARNER.

Ingat !!!…. kegagalan berasal dari persepsi kita. Dan Kesuksesan pun berasal dari persepsi kita. Setiap kegagalan yag kita alami itu hanya merupakan hasil buah persepsi kita terhadap apa yang terjadi disekitar kita, begitupun kesuksesan. Dalam Al-qur’an Allah SWT setiap menyebutkan/memeritahkan amal soleh selalu mengwalinya dengan “iman”, seperti dalam QS. Albaqarah ; 3

BELAJAR MEMBUAT BLOG


Terinspirasi oleh beberapa teman yang "berkarya" dalam sebuah blog di dunia maya dan nyata ini maka memberanikan diri untuk mengutak-atik , mudah-mudahan dapat berguna bagi pribadi saya dan yang membukanya ...he he..he

foto di sebelah gak ada hubungan dengan tulisannya.... lagi trial and error upload foto ke blog nich